JAKARTA, iNews.id – Penting bagi umat Islam untuk mengetahui niat puasa di bulan Ramadhan sebelum melakukan ibadah di bulan Ramadhan.
Niat puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu rukun puasa menurut ulama Asy-Syafi’iyah. Sedangkan ulama Hanafiyah, Malikiyah dan Hanabilah menempatkan niat sebagai syarat puasa.
Niat ada di dalam hati, bukan di lidah. Seseorang yang mengucapkan niat di lidahnya belum tentu memiliki niat di hatinya. Seseorang yang memiliki niat di dalam hatinya tanpa membacanya dengan lidahnya, pasti memiliki niat.
Puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Alasan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan adalah Surat Al Baqarah ayat 183. Firman Allah SWT:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ امَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ
Latin: Yaa Ayyuhal ladziina aamanuu kutiba ‘alaikumush shiyaamu kamaa kutiba ‘alalladziina min qablikum la’allakum tattaquun.
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, wajib atas kamu berpuasa sebagaimana wajib atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah: 183).
Setiap ibadah pasti memiliki rukun yang menjadi batas sah atau tidak sahnya ibadah tersebut. Hal yang sama berlaku untuk puasa. Ibadah ini juga memiliki rukun yang menjadi tolak ukur sah atau tidaknya puasa.
Seperti diketahui, rukun puasa hanya ada 2, yaitu niat dan imsak atau menahan diri dari perbuatan yang membatalkannya.
Ahmad Zarkasih dalam buku Rezeki Ramadhan menjelaskan bahwa niat berpuasa ada syaratnya. Dalam al-Mausu’ah al-Fiqhiyah Kuwait (28/21), ada 4 syarat niat puasa yang disepakati para ulama yaitu kepastian, penetapan, pengukuhan dan pembaharuan.
Ulama terkemuka dari al-Hanafiyah, Syafi’iyyah dan al-Hanabilah sepakat bahwa niat Ramadhan harus diperbarui setiap malam Ramadhan. Tidak cukup hanya membidik di awal bulan saja, perlu setiap malam.
Niat Puasa Ramadhan
Bahasa Arab :
Latin: Nawaitu shouma ghodin ‘an adaain fardhi syahri romadhooni haadzihissanati lillahi ta’aala
Artinya : Saya niat berpuasa untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah SWT.
Ucapan niat ini diucapkan oleh Imam al-Rafi’i al-Quzwaini (wafat 623 H) dari kalangan al-Syafi’iyyah. Ia menulis redaksi niat ini dalam bukunya Fathul-‘Aziz bi Syarhi al-Wajiz atau biasa dikenal dengan al-Syarhu al-Kabir li al-Rafi’iy (6/293) sebagai implementasi dari syarat-syarat niat tersebut. untuk memudahkan umat muslim ketika ingin berpuasa di bulan ramadhan.
Editor: Kastolani Marzuki
Ikuti iNewsBabel News di Google News
Bagikan Artikel:
Konten di bawah ini disajikan oleh Pengiklan. Wartawan iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.