LAMPUNG SELATAN, iNews.id – Warga Pulau Sibesi, Lampung Selatan kerap mendengar letusan dan pijaran lahar Gunung Anak Krakatau. Gunung berapi di Selat Sunda itu meletus sejak beberapa hari terakhir.
Terakhir, Gunung Anak Krakatau meletus pada Kamis (5/1/2023) pukul 00.13 WIB memuntahkan abu dengan tinggi kolom kurang lebih 750 meter di atas puncak atau sekitar 907 meter dari permukaan laut.
Menurut laporan yang dipublikasikan di situs resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kolom abu abu-abu sedang hingga tebal dari gunung mengarah ke timur laut.
Nakhoda kapal, Chandra mengatakan, gelombang di perairan semakin tinggi, namun masih aman untuk kapal.
“Gelombang tinggi sudah terjadi sejak pertengahan bulan lalu, saat angin bertiup ke barat. Namun diperparah dengan meletusnya Gunung Anak Krakatau. Terkadang saat kembali ke pulau pada malam hari, Anda bisa melihat kobaran lahar yang mengamuk, beberapa kali Anda bisa mendengar ledakan, suara dari Gunung Anak Krakatau,” ujarnya.
Menurutnya, operator kapal penangkap ikan diimbau untuk tidak mendekati kawasan dalam radius sekitar lima kilometer dari Gunung Anak Krakatau.
Kepala Dusun Sebesi Pulau mengatakan, warga masih beraktivitas seperti biasa karena belum ada usulan dari pemerintah terkait peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau.
“Masyarakat masih beraktivitas seperti biasa. Nelayan ya ke laut, yang berladang masih berkebun sampai sekarang. Kami akan pindah kalau ada imbauan,” ujar Riko.
Editor: Kastolani Marzuki
Ikuti Lampung iNews News di Google News
Bagikan Artikel: